Sudah dijelaskan pada postingan
yang lalu, bahwa dalam memulai suatu bisnis online modal yang dikeluarkan itu
tidak terlalu besar. Hal itu karena kita tidak perlu membutuhkan modal atau
dana untuk membuat sebuah toko atau kios untuk tempat memasarkan dagangan kita.
Karena bisnis online ini bisa dilakukan dirumah untuk menyimpan barang – barang
yang kita jual.
Usaha bisnis online ini juga bisa
dilakukan dengan tanpa menggunakan modal, apabila kita hanya menjadi seorang
reseller dropshipper. Reseller adalah orang atau pihak yang menjual kembali
produk orang lain atau supplier dimana reseller ini berdiri sendiri atau bukan
merupakan pegawai dari si supplier. Reseller tersebut diharuskan membeli
dulu produk yang ingin dijual sebagai stock. Namun adalagi turunan dari
reseller, yakni dropshipper. Tujuannya hampir sama dengan reseller tapi
perbedaannya pada stock barang. Dropshipper tidak melakukan stock barang,
mereka hanya memamerkan gambar kepada calon pembeli. Sehingga jika ada yang mau
membelinya maka barang dikirimkannya dari supplier ke konsumen langsung, namun
atas nama si dropshipper. Itu untuk menjaga supaya si konsumen tidak malah lari
ke supplier utama apabila ingin membeli ulang. Maka dari itu supplier sebaiknya
tidak ikutan berjualan eceran, karena bisa saja si konsumen googling produk
tersebut berdasar merek dan menemukan supplier utama yang menjual dengan harga
yang lebih murah daripada si dropshipper. Beban dropshipper tambah berat karena
harus bersaingan dengan supplier.
Akan tetapi, jika kita ingin
membuka sendiri online shop ini dan tidak mau untuk menjadi seorang reseller
atau dropshipper maka kita membutuhkan suatu modal. Modal untuk memulai bisnis
ini bisa didapat juga dari meminjam dari orang tua, teman, relasi, atau bahkan
bank. Modal yang diperlukan tergantung dengan jenis barang yang akan dijual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar