Manusia Sebagai Makhluk Budaya
1. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia memiliki berbagai macam macam sifat yang berbeda, manusia di katakan sebagai makhluk berbudaya karena setiap daerah yang di tinggali (tempat manusia tersebut tinggal) memiliki kebudayaan masing masing.
Biasanya yang kita ketahui manusia yang tinggal dalam ruang lingkup yang kecil (lingkungan kecil) cenderung saling mudah untuk membantu antara sesama dan terwujud rasa solidaritas yang tinggi. Berbeda dengan manusia yang tinggal dalam lingkungan yang luas, lebih cenderung egois (memikirkan dirinya) dari pada sesama, walaupun memiliki pergaulan yang lebih luas, tetapi timbul rasa ingin memiliki yang lebih tinggi dalam satu hal.
Manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi karena selain mempunyai sebagaimana makhluk hidup di atas, manusia juga mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya yang kompleks melalui proses belajar yang terus-menerus. Selain itu manusia dikatakan pula sebagai makhluk budaya. Budaya diartikan sebagai pikiran atau akal budi .
Budaya adalah sesuatu bagian dari manusia tidak akan pernah terpisahkan, karena tabiat manusia itu sendiri adalah berbudaya. Kenapa begitu? Jika kita melihat arti manusia secara bahasa, yakni dari kata manu, memiliki arti berfikir, berakal budi. Dan budaya sendiri dalam arti bahasa berarti akal atau budi. sehingga jika kita menarik garis lurus antara arti kata manusia dan budaya, maka kita akan mendapatkan dua kata kunci, yakni akal dan budi. hal ini menunjukkan keterkaitan diantara keduanya.
2. Etika Dan Estetika Berbudaya
Etika manusia dalam berbudaya
Ada 3 jenis makna etika menurut Bertens :
- Etika dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
- Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral ( kode etik)
- Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang baik dan buruk ( filsafat moral)
Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karya manusia. Manusia ber etika, akan menghasilkan budaya yang beretika. Etika berbudaya mengandung tuntutan bahwa budaya yang diciptakan harus mengandung nilai-nilai etik yang bersifat universal. Meskipun demikian suatu budaya yang dihasilkan memenuhi nilai-nilai etik atau tidak bergantung dari paham atau ideologi yang diyakini oleh masyarakat.
Estetika manusia dalam berbudaya
Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni, Estetika berkaitan dengan nilai indah-jelek. Makna keindahan :
- secara luas, keindahan mengandung ide kebaikan
- secara sempit, yaitu indah dalam lingkup persepsi penglihatan ( bentuk dan warna)
- secara estetika murni, menyangkut pengalaman estetika seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diresapi nya melalui indera.
Estetika bersifat subjektif, sehingga tidak bisa dipaksakan. Tetapi yang penting adalah menghargai keindahan budaya yang dihasilkan oleh orang lain.
3. Problematika Kebudayaan
Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagi pemilik kebudayaan, Dinamika Kebudayaan berupa :
1. Pewarisan kebudayaan
Proses pemindahan, penerusan, pemilikan dan pemakaian kebudyaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan
Pewarisan dapat melalui :
- enkulturasi (Pembudayaan) : Proses mempelajari dan menyesuaikan pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adaptasi dan peraturan hidup dalam kebudayaan
- Sosialisasi (Proses pemasyarakatan) : Individu menyesuaikan diri dengan individu lain dalam masyarakat.
Masalah dalam pewarisan Kebudayaan :
- Sesuai/tidaknya budaya warisan dengan dinamika masyarakat saat sekarang.
- Penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya
- Munculnya budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya warisan
2. Perubahan kebudayaan
Perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya ketidak sesuaian diantara unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan dimana fungsinya tidak sesuai dengan kehidupan.
Contoh : pembangunan , modernisasi
4. Kebudayaan Adalah Produk Manusia Atau Manusia Adalah Produk Kebudayaan
Menurut saya yang benar kebudayaan adalah produk manusia, karena manusia diciptakan oleh Tuhan, sedangkan kebudayaan diciptakan oleh manusia. Kebudayaan dapat tercipta dari sifat, sikap, dan kebiasaan yang sering dilakukan sehari-hari oleh manusia tersebut secara terus-menerus atau turun-menurun sehingga terciptanya suatu kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar