sport

Kamis, 15 Oktober 2015

Pro dan Kontra Final Piala Presiden 2015

Pro dan Kontra Final Piala Presiden 2015


            Laga terakhir yaitu final piala presiden 2015, yang mempertemukan antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC yang akan berlangsung pada minggu 18 Oktober 2015. Laga final ini menimbulkan banyak perdebatan, namun perdebatan tersebut bukan berasal dari kedua tim yang akan berlaga. Perdebatan tersebut justru berasal dari kelompok supporter yaitu kelompok supporter Persib Bandung “Viking” dan kelompok supporter Persija Jakarta “The Jak Mania”. Perdebatan tersebut mempermasalahkan tempat berlangsungnya laga final tersebut yaitu di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, yang merupakan rumah atau kota dari kelompok The Jak Mania.

            Banyak pihak dari berbagai insan sepak bola tanah air ini yang menyayangkan laga tersebut berlangsung di Jakarta. Hal ini karena perseturuan yang telah lama terjadi atau tidak akurnya dua kelompok supporter tersebut yaitu kelompok supporter Persib dan Persija. Supporter Persija yaitu “The Jak Mania” pun tidak menyetujui laga final piala presiden ini yang akan digelar di Jakarta. Mereka beralasan nanti takutnya terjadi nya perpecahan atau perseturuan antara “The Jak Mania” dengan “Viking” yang datang ke Jakarta untuk mendukung tim  kesayangan nya berlaga. Dari pihak “Viking” juga telah memberikan beberapa ajuan untuk pengamanan selama berada di Jakarta, untuk mengantisipasi serangan dari “The Jak Mania”. Meskipun banyak mendapat perdebatan, laga final piala presiden 2015 tetap akan dilaksanakan di Jakarta.

Penjual Mainan Anak, Seorang Sarjana Hukum

Penjual Mainan Anak, Seorang Sarjana Hukum


            Seorang ibu rumah tangga bernama Bu Novi, sebenarnya dia adalah seorang sarjana hukum lulusan salah satu universitas di kota Semarang. Dahulu ia sempat menjadi seorang pegawai di salah satu perusahaan ternama di kota Semarang. Namun setelah menikah dengan seorang pria asal Jakarta, bu Novi berhenti bekerja dan hanya menjadi seorang ibu rumah tangga. Bu Novi pun pindah ke Kota Jakarta dan mengikuti suami nya.
            Menjadi ibu rumah tangga membuat bu Novi merasa bosan dan jenuh karena tidak mempunyai banyak kegiatan. Nah dari kejenuhan inilah akhirnya bu Novi iseng-iseng membuat suatu kegiatan yang bermanfaat hingga sampai saat ini dan menghasilkan suatu penghasilan. Awalnya bu Novi hanya membuat mainan anak-anak untuk anak dan keponakan-keponakan nya, dari sinilah usaha nya mulai berjalan. Karya mainan buatan nya pun akhirnya terlihat oleh para tetangga, dan komentar para tetangga pun sangat positif dan akhirnya para tetangga pun memesan mainan untuk anak-anak nya kepada bu Novi. Karya-karya nya pun akhirnya menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut, hingga banyak anak-anak yang datang ke rumahnya untuk memesan mainan buatannya. Melihat pangsa pasar yang cukup menjajikan ini, akhirnya bu Novi mencoba meluaskan usaha nya tersebut, dan ia mulai menitipkan mainan-mainan buatan nya ke warung-warung, dan toko-toko mainan anak-anak. Usaha nya ini sekarang sudah berjalan hampir 2 tahun, dan sekarang jumlah warung dan toko yang dititipkan untuk menjual karyanya sudah lebih dari 20 warung dan toko.
            Pembuatan karya mainan anak-anak tersebut, dibuat sendiri dirumahnya. Dalam proses pembuatan nya tersebut bu Novi dibantu oleh adik-adik nya, karena jika hanya sendiri ia merasa kewalahan dan tidak sanggup karena banyak nya pesanan dan produk yang harus dibuat. Dari usaha inilah sekarang bu Novi tidak hanya menjadi seorang ibu rumah tangga saja, melainkan ia telah menjadi seorang wirausaha. Dia pun tidak menyangka berawal dari iseng-iseng dan kini menjadi suatu penghasilan, dan ia juga tidak menyangka bahwa ia adalah lulusan hukum dan kini menjadi pembuat mainan. Selain usaha mainan anak-anak tersebut bu Novi juga memiliki usaha lain yaitu menjual hijab-hijab secara online atau online shop. Kini bu Novi telah memiliki brand sendiri yaitu “Tsaqif Collection”, nama tersebut berasal dari nama anak pertama bu Novi yaitu Tsaqif. Gambar berikut merupakan contoh karya mainan-mainan buatan nya.







            Dari kisah tersebut, kita dapat mengambil suatu pelajaran. “Teruslah berkarya dan kembangkan kreativitasmu, kita tidak tahu akan menjadi apa nanti karyamu, tetapi ketahuilah suatu niat yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula”. Sekian dan terima kasih….